Kamis, 04 September 2014

JUDA PRIEST (ICON HEAVY METAL)




          K.K Downing (gitar) bersama Ian Hill (bas) sepakat membentuk grup band pada tahun 1969 di Birmingham, Inggris. Mereka berdua lalu mengajak John Ellis (drum) untuk bergabung, dan tak lama kemudian Alan Atkins (vokal) juga ikut mengisi formasi ini.

          Saat itu mereka berencana menggunanakan nama Freight untuk band ini, namun Atkins mengusulkan sebaiknya menggunakan nama “Judas Priest”. Konon ada pula sumber lain yang mengatakan nama Judas Priest mereka ambil dari lagu Bob Dyland yang berjudul "The Ballad of Frankie Lee and Judas Priest”. Sehingga tahun 1970 band resmi menggunakan nama Judas Priest.

Gonta - ganti personil terus menerus dialami grup band ini mulai sejak awal terbentuknya, terutama untuk posisi drum.

Tahun 1971 mereka mulai sering manggung pada beberapa tempat di Kota Birmingham meskipun belum memiliki album. Ditahun yang sama John Ellis keluar lalu diganti oleh Alan Moore (drum). Namun Moore tidak bertahan lama di band ini setelah itu ia mengundurkan diri dan masuklah Chriss Campbell mengisi posisi drum.

Tahun 1973 Alan Atkins dan Chriss Campbell hengkang. Judas Priest kemudian merekrut Rob Halford (vokal) dan John Hinch (drum) yang juga merupakan sahabat Halford dari band lama mereka yaitu Hiroshima.

Judas Priest akhirnya masuk dapur rekaman pada tahun 1974 dibawah naunagan label indie yaitu Gull. Namun pihak label mengusulkan supaya mereka menambah satu personil pada posisi keyboard agar lebih memberikan warna bagi musik mereka. Downing malah lebih tertarik merekrut Glenn Tipton (gitar) untuk mendampinginya tampil menjadi duo gitaris.

K.K Downing-lah yang paling banyak memberi perubahan warna musik Judas Priest, dimulai sejak band ini sering membawakan blues rock diawal perjalanan mereka, hingga menjadi sebuah grup band heavy metal terbesar dunia sepanjang masa. Lagu – lagu Judas Priest banyak dipengaruhi oleh band rock seperti: Deep Purple, Led Zeppelin, Black Sabbath, Cream, Jimi Hendrix, dan Queen.

Album “Rocka Rolla’ diluncurkan pada tahun 1974 yang mengandalkan judul lagu sama dengan judul album ini. Sayang, album ini kurang sukses dipasaran. Sejak itu mereka lebih serius lagi menciptakan dan menggarap proses rekaman album Judas Priest selanjutnya.

Tahun 1976 Judas Priest merilis album kedua mereka yang berjudul “Sad Wings of Destiny”. Disinilah awal Judas Priest mulai memiliki ciri khas musik heavy metal yang memiliki tempo cepat di dukung vokal Rob Halford makin power dengan kemampuan suara mencapai oktaf tinggi. Di album kedua ini Alan Moore (drum) kembali bergabung dalam formasi Judas Priest setelah John Hicnh memilih keluar.

Meskipun album ini cukup sukses dibanding album pertama, namun Judas Priest masih bermasalah dalam hal finansial untuk berbagai biaya operasional band yang harus mereka hadapi.

Beruntung ditahun 1977 sebuah Mayor Label Internasional yakni CBS Record mau bekerja sama untuk peluncuran album ketiga Judas Priest. Setelah mereka melakukan kontrak dirilislah album “Sin After Sin” tahun 1977 dan ternyata mendapat penghargaan Gold di Amerika. Di allbum ketiga ini Judas Priest kembali merekrut drumer baru Simon Philip menggantikan Alan Moore yang lagi – lagi keluar meninggalkan band. Namun sebelum melakukan tur ke Amerika, Philip mengundurkan diri lalu Les Blinks masuk mengisi posisi drum.

Judas Priest kemudian melepas Album “Stained Class” pada tahun 1978. Album ini mampu membawa mereka menjadi band Heavy Metal papan atas dunia. Ditahun yang sama album “Killing Machine” menyusul beredar. Kedua album ini juga masing – masing meraih penghargaan Gold di Amerika sehingga makin memperkokoh citra Judas Priest sebagai band Heavy Metal cadas dunia.

Populernya Judas Priest semakin memberi pengaruh yang sangat kuat pada grup band baru yang bermunculan di Eropa dan Amerika. Tak hanya jenis musik yang mereka bawakan mampu merasuki para musisi amatir dan fans Heavy Metal saat itu, namun juga kostum yang dipakai Judas Priest seperti jaket kulit yang bertaburan kancing logam beserta aksesoris logam lainnya, serta celana kulit ketat, hingga sepatu boot kulit, plus motor Harley Davidson, menjadi trend pencinta musik rock diera pertengahan tahun 1970-an hingga pertengahan 1980-an.

Album live pertama Judas Priest berjudul “Unleashed In The East” dirilis di Jepang tahun 1979. Dari album ini Judas Priest meraih penghargaan Platinum di Amerika. Pada tahun yang sama Les Binks keluar kemudian Dave Holland direkrut untuk mengisi posisi drum yang dittinggal tersebut.

Tahun berikutnya album Juduas Priest berjudul “British Steel” dilempar kepasar. Kembali album ini berhasil meraih Platinum di Amerika dan mampu menduduki posisi ketiga Chart British. Lagu andalan berjudul “Breaking The Law” dan “Living After Midnight” dari album ini langsung booming di daratan Eropa dan Amerika.

Berawal dari album inilah Judas Priest terus - menerus sepanjang dekade 80-an hingga awal 90-an mengeluarkan album – album yang selalu meraih sukses besar dalam memperoleh penghargaan dan menduduki posisi papan atas tangga lagu dunia.

Sebut saja album Judas Priest yang berjudul “Point of Entry” tahun 1981 meraih penghargaan Gold di Amerika, selanjutnya menyusul album Judas Priest dengan judul “Screaming for Vengeance” tahun 1982 mendapatkan Double Platinum di Amerika dan terjual sebanyak 1 juta copy.

Tahun 1984 Album “Defenders of Faith” milik Judas Priest memperoleh penghargaan Platinum di Amerika. Setahun kemudian Judas Priest meluncurkan album “Turbo Lover” yang kembali menghasilkan Platinum di Amerika dan penjualannya mencapai 1 juta copy.

Album “Ram It Down” dirilis Judas Priest tahun 1988 dan memberikan mereka penghargaan Gold di Amerika. Hingga album Judas Priest yang berjudul “Painkiller”di tahun 1990 masih mampu mendapatkan penghargaan Gold di Amerika. Di album ini Scott Travis mengisi posisi drum setelah Dave Holland memilih mundur.

Band ini sempat mengalami vakum beberapa lama, hingga tahun 1996 Rob Halford menyatakan keluar dari Judas Priest lalu membentuk grup band Trash Metal sendiri yang diberi nama Fight. Tak lama berselang, Glenn Tipton juga ikut keluar meninggalkan Judas Priest. Tahun 1997 Rob Halford membentuk grup band baru yaitu Halford Band setelah membubarkan Fight.

Tim “Ripper” Owens kemudian diajak mengisi posisi vokal Judas Priest menggantikan Halford. Ia sempat ikut rekaman untuk beberapa album Judas Priest, diantaranya “Jagulator (1997), album Live Meltdown (1998), dan album Demolition (2001)”.

Owesn hengkang dari Judas Priest tahun 2003, lalu posisi lowong ini diisi lagi oleh Rob Halford. Tahun 2005 album Judas Priest berjudul “Angel Of Retribution” dirilis dengan lantunan vokal Rob Halford. Album ini sukses mencapai urutan ke-13 tangga lagu Billboard Chart di Amerika.

Tahun 2008 album “Nostradamus” dari Judas Priest diluncurkan, namun album ini tidak sesukses album sebelumnya.

Dalam event bergengsi dunia di Grammy Award tahun 2010, Judas Priest menerima penghargaan terhormat untuk kategori Best Metal Performance.

Setahun kemudian K.K Downing pendiri band Judas Priest memilih mundur dan ingin beristirahat dari dunia musik pada 20 April 2011. Posisinya digantikan oleh gitaris Heavy Metal yaitu Richie Faulkner.

Judas Priest kembali mengeluarkan album ditahun 2014 dengan judul “Redeemer of Souls”. Tak disangka album ini mampu meraih sukses luar biasa dengan merajai posisi puncak Rock Metal Album di Inggris, kemudian urutan puncak di Billboard Top Hard Rock Albums – Amerika, dan juga posisi puncak di Billboard Top Rock Albums – Amerika.

Prestasi yang sungguh luar biasa bagi grup band legendaris seusia Judas Priest dalam bersaing dengan musisi muda pendatang baru di blantika musik rock dunia.

Judas Priest juga telah mengeluarkan sebanyak 5 album Live diantaranya album yang paling anyar berjudul Priest…Live. Album ini meraih penghargaan Golden di Amerika.

          Untuk album kompilasi yang telah diluncurkan Judas Priest semuanya sebanyak 6 album, serta 9 album DVD. Silahkan klik diskografi Judas Priest untuk melihat secara detil album – album mereka disini.