Selasa, 09 September 2014

HELLOWEEN BAND SPEED METAL ASAL JERMAN



          Awalnya band ini memiliki nama Gentry yang dibentuk oleh Kai Hansen (gitar / vokal) dan Piet Sielck (gitar / vokal) tahun 1978. Selang beberapa lama nama band berganti menjadi Second Hell dengan bergabungnya personil baru yaitu Ingo Schwichtenberg (drum) dan Markus Grosskopf (bas).

Saat Piet Sielck memilih keluar lalu berprofesi sebagai sound engineer, nama band kembali diubah menjadi Iron Fist. Dengan nama yang baru ini Michael Weikath (gitar) masuk menggantikan Sielck di tahun 1982.

Tahun 1984 Iron Fist mengisi beberapa lagu mereka dalam album kompilasi Death Metal bersama perusahaan rekaman indie yang berlabel Noise. Album Death Metal merupakan album kompilasi (campuran / gabungan) yang berisikan lagu – lagu dari beberapa band metal Jerman. Di album tersebut, Iron Fist mengisi dua buah lagu mereka yang berjudul “Metal Invaders” (versi slow) dan “Oernst Of Life”.

Selesai dengan proyek album Death Metal, Ingo Schwitchtenberg usulkan untuk merubah nama band mereka dengan menggunakan nama Helloween. Usulan ini disetujui oleh semua personil, sehingga nama tersebut resmi dipakai sampai saat ini sekaligus dengan logo baru mereka yang bergambar labu.

Helloween kemudian mengeluarkan album mini berisikan 5 buah lagu pada tahun 1985 yang diberi nama “The Mini LP”. Ditahun yang sama pula Helloween akhirnya meluncurkan album pertama berjudul “walls Of Jericho” dan masih ditangani Label Noise.

Tahun 1986 Helloween kembali mengeluarkan album EP (album mini) dengan judul “Judas”, juga oleh Label Noise. Setelah itu mereka mulai menggelar tour. Karena merasa kemampuan vokalnya akan berdampak buruk jika dipaksakan untuk menyanyi pada setiap melakukan tour, Hansen kemudian mengajak Michael Kiske bergabung menjadi vokalis band Helloween.

Tahun 1987 Helloween berencana mengeluarkan double album namun ditolak oleh pihak Noise Record, hingga disepakati album berjudul “Keeper Of The Seven Keys Part I” lebih dahulu dirilis. Tidak disangka album ini meledak dipasaran hingga mendapat sambutan yang antusias dari penikmat musik rock Amerika sampai ke Jepang.

Tahun berikutnya Helloween meluncurkan lagi album “Keeper Of The Seven Keys Part II”, yang dinilai luar biasa sukses dibanding album Part I. Kembali mereka melakukan tour, namun kali ini Helloween merekrut additional player untuk posisi keyboard yaitu Ja’rn Ellerbrock dan dipakai selama tour.

Selesai menggelar tour, Hansen mengundurkan diri dari Helloween akibat merasa tidak ada kecocokan dengan personil lain. Ia lalu membentuk band baru dengan nama Gamma Ray. Sebagai penggantinya direkutlah Roland Grapow (gitar) pada tahun 1989. Dan ditahun tersebut untuk pertama kalinya Helloween mengeluarkan album live berjudul “Live In The UK”.

Masih ditahun yang sama Helloween merilis album kompilasi pertama dengan judul “Pumpkins Track”. Disusul album kompilasi kedua Helloween berjudul “The Bes, The Rest, The Rare” pada tahun1991. Kedua album kompilasi ini masih tetap dibawah naungan Label Noise.

Beredarnya kedua album tersebut secara berturut – turut membuat personil Helloween berkesimpulan bahwa mereka telah dimanfaatkan oleh Label Noise untuk menjadi mesin pencari uang. Helloween pun lalu memutuskan kerjasama mereka dengan Noise untuk selanjutnya pindah ke EMI Record (sebuah Major Label Internasional).

Peristiwa ini membuat pihak Noise membawa perkara tersebut ke meja hijau karena alasan pemutusan kontrak secara sepihak. Meskipun saat itu Helloween memenangkan putusan di pengadilan rendah, namun kalah pada saat dilanjutkan ketingkat pengadilan tinggi. Mereka dilarang untuk mengeluarkan album dan tidak diisinkan melakukan tour ke luar Eropa, serta dikenai denda berupa uang guna membayar ganti rugi kepihak Noise.

Setelah vakum beberapa lama, akhirnya Helloween mengeluarkan album “Pink Bubbles Go Ape” tahun 1991. Walaupun album ini lumayan sukses namun tidak mampu menyaingi album sebelumnya. Warna musik Helloween di album ini sangat jauh dari ciri musik mereka yang menggusung speed metal total. Perselisihan antara personil dalam sebuah band juga terjadi pada Helloween, dimana terdapat dua kubu antara Kiske yang didukung Schwitchtenberg melawan Weikath yang dibantu Grapow.

Selanjutnya pada tahun 1993 Helloween merilis album berjudul “Chameleon”, namun disayangkan album ini justru semakin memperburuk prestasi mereka mencipta lagu. Helloween dianggap masih belum menampilkan ciri permainan dan warna musik mereka yang sesungguhnya. Berbagai sindiran datang dari para kritikus musik dan media, serta fans mereka. Menurut penilaian publik, album ini dibuat dalam proses tekanan dan konflik yang dialami sesama personil Helloween, sehingga terkesan asal dibuat dan diproduksi guna menghindari kevakuman dalam berkarya.

Keadaan ini makin terlihat pada kebiasaan Schwitchtenberg yang mulai bergantung pada pemakaian narkoba dan minuman beralkohol, dengan tujuan menghindari masalah yang berlarut – larut dialami dalam tubuh Helloween. Keadaan ini berkibat pada penyakit schizophrenia yang menimpa dirinya. Sementara tour yang aka digelar Helloween sudah tidak memungkinkan untuk dibatalkan, sehingga ia dilarang untuk ikut dalam tour tersebut. Sebagai pengganti sementara guna mengisi kekosongan pada posisi drum, maka diajaklah Richie Abdel Nabi mengambil posisi tersebut selama melakukan tour.

Selesai menjalani tour, EMI Record menyatakan mengakhiri kerjasama dengan Helloween akibat kerugian yang diderita perusahaan rekaman tersebut. Selanjutnya Helloween bekerjasama dengan Castle Communiction.

Sebelum penggarapan album selanjutnya, Weikath mendepak Michael Kiske dari grup dan posisinya digantikan oleh Andi Deris (vokal) lalu tahun 1994 merekrut Uli Kusch (drum). Pada tahun tersebut formasi ini mengisi album berjudul “Master Of Rings”. Album ini dinilai sukses hingga ke pasaran di Amerika.

Pada tahun1995 nasib naas menimpa Schwitchtenberg yang memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat kearah berlawanan terhadap kereta yang melaju kencang dihadapannya. Album Helloween berikutnya berjudul “The Time Of Oath”, dan beredar tahun1996 didedikasikan kepada almarhum Schwitchtenberg. Setelah itu kembali Helloween menjalani tour keliling dunia yang berjalan sukses. 

Album live kedua milik Helloween yang berjudul “High Live” juga diluncurkan pada tahun1996. Pada tahun ini majalah BURRN asal jepang menobatkan Helloween sebagai band terbaik. Ditahun 1998 Helloween meluncurkan album berjudul “Pumpkin Box” di Jepang berisikan wawancara mereka plus pilihan lagu – lagu terbaik dalam bentuk 4 keping cd.

Masih ditahun 1998 album berjudul “Better Tah Row” menyusul beredar. Kembali mereka melakukan tour diberbagai tempat serta menjadi band pembuka Iron Maiden. Setahun kemudian Helloween merilis album kompilasi “Metal Jukebox”.

Setelah menyelesaikan kerjasamanya dengan Label Castle Communication, pada tahun 2000 Helloween menandatangani kontrak kerjasama dengan perusahaan rekaman Nuclear Blast. Mereka kemudian mengarap dan mengeluarkan album berjudul “The Dark Ride” pada tahun tersebut. Dialbum ini ciri speed metal Helloween diubah dengan nuansa warna Nu Metal. Mereka haru menelan kepahitan karena album ini menghasilkan penjualan terburuk.

Kegagalan kesuksesan album tersebut membuat Grapow dan Kusch dituding sebagai biang penyebabnya, karena perubahan warna Nu Metal yang dipakasakan untuk diterapkan pada album tersebut adalah merupakan ide mereka berdua, dan tanpa persetujuan dari Weikath. Belum lagi mereka berdua bahkan lebih fokus dengan proyek masing - masing dalam penggarapan album diluar Helloween.

Sascha Gerstner (gitar) direkrut untuk menggantikan Grapow, kemudian Mark Cross (drum) juga diajak untuk bergabung. Kehadiran Cross hanya bertahan sesaat akibat penyakit yang diderita tidak mampu mendukung aktifitas fisiknya. Ia pun kemudian digantikan oleh Stefan Schwarzmann (drum)

Dengan formasi ini Helloween meluncurkan album berjudul “Rabbit Don’t Come Easy”, pada bulan Mei 2003 yang disusul dengan tour panjang mereka.

Dua tahun kemudian album “Keeper Of The Seven Keys – The Legacy” dilempar kepasaran. Posisi Schwarzmann yang mengundurkan diri dalam album ini ditempati oleh Dani Loble (drum). Kembali Helloween mampu meraih sukses luar biasa melaui album ini dipasaran internasional, tur yang mereka lakukan juga lagi – lagi sukses.

Oktober 2007 Helloween mengeluarkan lagi album berjudul “Gambling With The Devil”. Dalam album ini nuansa musik mereka sedikit berbeda karena beberapa lagu diwarnai dengan permainan keyboard Matthias Ulmer sebagai additional palyer. Dengan mempertahankan jalur musik mereka di speed metal, album ini masih tergolong sukses.

Album “7 Sinners” milik Helloween diedarkan tahun 2010 juga dianggap sukses. Dalam minggu pertama album tersebut terjual 1900 copy di Amerika.

Tahun 2013 Helloween meluncurkan album “Straight Out Of Hell”, dan menembus US Billboard Top 200 di Amerika bahkan menduduki posisi 28 untuk Billboard World Albums Chard 100 di Amerika.

          Secara lengkap diskografi album Helloween yang terdiri dari album studio, album live, dan album kompilasi, kamu boleh klik disini.






Kamis, 04 September 2014

JUDA PRIEST (ICON HEAVY METAL)




          K.K Downing (gitar) bersama Ian Hill (bas) sepakat membentuk grup band pada tahun 1969 di Birmingham, Inggris. Mereka berdua lalu mengajak John Ellis (drum) untuk bergabung, dan tak lama kemudian Alan Atkins (vokal) juga ikut mengisi formasi ini.

          Saat itu mereka berencana menggunanakan nama Freight untuk band ini, namun Atkins mengusulkan sebaiknya menggunakan nama “Judas Priest”. Konon ada pula sumber lain yang mengatakan nama Judas Priest mereka ambil dari lagu Bob Dyland yang berjudul "The Ballad of Frankie Lee and Judas Priest”. Sehingga tahun 1970 band resmi menggunakan nama Judas Priest.

Gonta - ganti personil terus menerus dialami grup band ini mulai sejak awal terbentuknya, terutama untuk posisi drum.

Tahun 1971 mereka mulai sering manggung pada beberapa tempat di Kota Birmingham meskipun belum memiliki album. Ditahun yang sama John Ellis keluar lalu diganti oleh Alan Moore (drum). Namun Moore tidak bertahan lama di band ini setelah itu ia mengundurkan diri dan masuklah Chriss Campbell mengisi posisi drum.

Tahun 1973 Alan Atkins dan Chriss Campbell hengkang. Judas Priest kemudian merekrut Rob Halford (vokal) dan John Hinch (drum) yang juga merupakan sahabat Halford dari band lama mereka yaitu Hiroshima.

Judas Priest akhirnya masuk dapur rekaman pada tahun 1974 dibawah naunagan label indie yaitu Gull. Namun pihak label mengusulkan supaya mereka menambah satu personil pada posisi keyboard agar lebih memberikan warna bagi musik mereka. Downing malah lebih tertarik merekrut Glenn Tipton (gitar) untuk mendampinginya tampil menjadi duo gitaris.

K.K Downing-lah yang paling banyak memberi perubahan warna musik Judas Priest, dimulai sejak band ini sering membawakan blues rock diawal perjalanan mereka, hingga menjadi sebuah grup band heavy metal terbesar dunia sepanjang masa. Lagu – lagu Judas Priest banyak dipengaruhi oleh band rock seperti: Deep Purple, Led Zeppelin, Black Sabbath, Cream, Jimi Hendrix, dan Queen.

Album “Rocka Rolla’ diluncurkan pada tahun 1974 yang mengandalkan judul lagu sama dengan judul album ini. Sayang, album ini kurang sukses dipasaran. Sejak itu mereka lebih serius lagi menciptakan dan menggarap proses rekaman album Judas Priest selanjutnya.

Tahun 1976 Judas Priest merilis album kedua mereka yang berjudul “Sad Wings of Destiny”. Disinilah awal Judas Priest mulai memiliki ciri khas musik heavy metal yang memiliki tempo cepat di dukung vokal Rob Halford makin power dengan kemampuan suara mencapai oktaf tinggi. Di album kedua ini Alan Moore (drum) kembali bergabung dalam formasi Judas Priest setelah John Hicnh memilih keluar.

Meskipun album ini cukup sukses dibanding album pertama, namun Judas Priest masih bermasalah dalam hal finansial untuk berbagai biaya operasional band yang harus mereka hadapi.

Beruntung ditahun 1977 sebuah Mayor Label Internasional yakni CBS Record mau bekerja sama untuk peluncuran album ketiga Judas Priest. Setelah mereka melakukan kontrak dirilislah album “Sin After Sin” tahun 1977 dan ternyata mendapat penghargaan Gold di Amerika. Di allbum ketiga ini Judas Priest kembali merekrut drumer baru Simon Philip menggantikan Alan Moore yang lagi – lagi keluar meninggalkan band. Namun sebelum melakukan tur ke Amerika, Philip mengundurkan diri lalu Les Blinks masuk mengisi posisi drum.

Judas Priest kemudian melepas Album “Stained Class” pada tahun 1978. Album ini mampu membawa mereka menjadi band Heavy Metal papan atas dunia. Ditahun yang sama album “Killing Machine” menyusul beredar. Kedua album ini juga masing – masing meraih penghargaan Gold di Amerika sehingga makin memperkokoh citra Judas Priest sebagai band Heavy Metal cadas dunia.

Populernya Judas Priest semakin memberi pengaruh yang sangat kuat pada grup band baru yang bermunculan di Eropa dan Amerika. Tak hanya jenis musik yang mereka bawakan mampu merasuki para musisi amatir dan fans Heavy Metal saat itu, namun juga kostum yang dipakai Judas Priest seperti jaket kulit yang bertaburan kancing logam beserta aksesoris logam lainnya, serta celana kulit ketat, hingga sepatu boot kulit, plus motor Harley Davidson, menjadi trend pencinta musik rock diera pertengahan tahun 1970-an hingga pertengahan 1980-an.

Album live pertama Judas Priest berjudul “Unleashed In The East” dirilis di Jepang tahun 1979. Dari album ini Judas Priest meraih penghargaan Platinum di Amerika. Pada tahun yang sama Les Binks keluar kemudian Dave Holland direkrut untuk mengisi posisi drum yang dittinggal tersebut.

Tahun berikutnya album Juduas Priest berjudul “British Steel” dilempar kepasar. Kembali album ini berhasil meraih Platinum di Amerika dan mampu menduduki posisi ketiga Chart British. Lagu andalan berjudul “Breaking The Law” dan “Living After Midnight” dari album ini langsung booming di daratan Eropa dan Amerika.

Berawal dari album inilah Judas Priest terus - menerus sepanjang dekade 80-an hingga awal 90-an mengeluarkan album – album yang selalu meraih sukses besar dalam memperoleh penghargaan dan menduduki posisi papan atas tangga lagu dunia.

Sebut saja album Judas Priest yang berjudul “Point of Entry” tahun 1981 meraih penghargaan Gold di Amerika, selanjutnya menyusul album Judas Priest dengan judul “Screaming for Vengeance” tahun 1982 mendapatkan Double Platinum di Amerika dan terjual sebanyak 1 juta copy.

Tahun 1984 Album “Defenders of Faith” milik Judas Priest memperoleh penghargaan Platinum di Amerika. Setahun kemudian Judas Priest meluncurkan album “Turbo Lover” yang kembali menghasilkan Platinum di Amerika dan penjualannya mencapai 1 juta copy.

Album “Ram It Down” dirilis Judas Priest tahun 1988 dan memberikan mereka penghargaan Gold di Amerika. Hingga album Judas Priest yang berjudul “Painkiller”di tahun 1990 masih mampu mendapatkan penghargaan Gold di Amerika. Di album ini Scott Travis mengisi posisi drum setelah Dave Holland memilih mundur.

Band ini sempat mengalami vakum beberapa lama, hingga tahun 1996 Rob Halford menyatakan keluar dari Judas Priest lalu membentuk grup band Trash Metal sendiri yang diberi nama Fight. Tak lama berselang, Glenn Tipton juga ikut keluar meninggalkan Judas Priest. Tahun 1997 Rob Halford membentuk grup band baru yaitu Halford Band setelah membubarkan Fight.

Tim “Ripper” Owens kemudian diajak mengisi posisi vokal Judas Priest menggantikan Halford. Ia sempat ikut rekaman untuk beberapa album Judas Priest, diantaranya “Jagulator (1997), album Live Meltdown (1998), dan album Demolition (2001)”.

Owesn hengkang dari Judas Priest tahun 2003, lalu posisi lowong ini diisi lagi oleh Rob Halford. Tahun 2005 album Judas Priest berjudul “Angel Of Retribution” dirilis dengan lantunan vokal Rob Halford. Album ini sukses mencapai urutan ke-13 tangga lagu Billboard Chart di Amerika.

Tahun 2008 album “Nostradamus” dari Judas Priest diluncurkan, namun album ini tidak sesukses album sebelumnya.

Dalam event bergengsi dunia di Grammy Award tahun 2010, Judas Priest menerima penghargaan terhormat untuk kategori Best Metal Performance.

Setahun kemudian K.K Downing pendiri band Judas Priest memilih mundur dan ingin beristirahat dari dunia musik pada 20 April 2011. Posisinya digantikan oleh gitaris Heavy Metal yaitu Richie Faulkner.

Judas Priest kembali mengeluarkan album ditahun 2014 dengan judul “Redeemer of Souls”. Tak disangka album ini mampu meraih sukses luar biasa dengan merajai posisi puncak Rock Metal Album di Inggris, kemudian urutan puncak di Billboard Top Hard Rock Albums – Amerika, dan juga posisi puncak di Billboard Top Rock Albums – Amerika.

Prestasi yang sungguh luar biasa bagi grup band legendaris seusia Judas Priest dalam bersaing dengan musisi muda pendatang baru di blantika musik rock dunia.

Judas Priest juga telah mengeluarkan sebanyak 5 album Live diantaranya album yang paling anyar berjudul Priest…Live. Album ini meraih penghargaan Golden di Amerika.

          Untuk album kompilasi yang telah diluncurkan Judas Priest semuanya sebanyak 6 album, serta 9 album DVD. Silahkan klik diskografi Judas Priest untuk melihat secara detil album – album mereka disini.